Apa Itu Sifat Ego, Superego, Dan Id?

Secara alamiah manusia memiliki 3 sifat menurut Sigmund Freud sebagai psikoanalisa dan menurut nya ketiga unsur sifat ini berkaitan satu sama lain. Namun sebelum kita berkenalan dulu siapa Sigmund Freud.

Siapa beliau? secara yang saya baca beliau merupakan orang berkebangsaan austria keturunan yahudi, lahir pada tanggal 6 mei tahun 1856, tapi sebelum itu saya ingin mengatakan kepada kalian agar tidak langsung menolak mentah-mentah pendapat beliau, hanya karena beragama yahudi.

Yahudi sama aja sama seperti agama lainnya seperti kristen dan islam, berbeda dengan israel karena israel itu wilayah bukan agama, jadi sampai sini paham ya teman-teman ?

Apa Itu Id?

Secara bahasa sederhana kita manusia memiliki unsur sifat ini, yaitu jika kita tidak melakukan apa yang kita inginkan hati akan merasa gundah dan gelisah selama belum benar benar terpenuhi menurut Sigmund, lantas contohnya seperti apa? gini aja ketika ada orang sedang lapar lantas apa yang harus dia lakukan?

Tentu saja makan sampai dia benar-benar kenyang, sehingga sifat Id nya terpenuhi. Apakah unsur ini berbahaya? jawabannya bisa iya dan tidak, jika ada orang memiliki sifat Id untuk mencuri, memperkosa, atau tindakan merugikan orang lain tentu saja berbahaya.

Apa Itu Ego?

Sebenarnya ego cabang dari Id untuk menentukan apakah yang dilakukan itu sesuai realitas sehinga bisa diterima didunia nyata atau tidak (suatu yang ada didunia nyata, bukan ghaib atau tidak nyata). Ego bisa berfungsi secara sadar, prasadar (Sebelum sadar), dan tidak sadar sama sekali.

Menurut Sigmund ego beroperasi sebagai proses kedua untuk mencegah terjadinya ketegangan atau gelisah sampai suatu objek yang dianggap bisa memuaskan kebutuhan pribadi., Jadi beda banget ego dan egois ya.

Lantas Superego Itu Apa?

Super ego merupakan norma-norma sosial yang harus di jalankan agar diterima oleh masyarakat umum, superego dibagi menjadi dua jenis, yaitu: dari kata hati yang tahu bahwa jika melakukan tindakan yang menyimpang akan dihukum dan ego ideal yang mendarah daging memiliki sifat baik yang susah di hilangkan jika tidak melalui proses trauma luar biasa.

Lantas bagaimana agar kita memiliki kepribadian yang normal dan tidak salah? setelah saya baca dari Sigmund cukup sederhana, kalian harus menyeimbangkan ketiga unsur ini agar tidak bertolak belakang terlalu parah.